Minggu, 09 Januari 2011

POTENSI WISATA BUDAYA JAMBI


1.PENDAHULUAN
Jambi adalah sebuah provinsi Indonesia yang terletak di pesisir timur di bagian tengah Pulau Sumatra. Jambi juga merupakan nama sebuah kota di provinsi ini, yang merupakan kota ibukota provinsi. Jambi adalah satu dari tiga provinsi di Indonesia yang ibukota-nya bernama sama dengan nama provinsinya, selain Bengkulu dan Gorontalo.Populasi Provinsi Jambi adalah 2.400.940 jiwa menurut sensus tahun 2000. 
Provinsi Jambi terletak di daerah khatulistiwa antara 0.45° garis Lintang Utara 2.45° garis Lintang Selatan dan 101.10° sampai 104.55° Bujur Timur. Provinsi Jambi yang terletak di wilayah Timur Sumatera bersempadan di sebelah Utara dengan Provinsi Riau, di sebelah Selatan dengan Provinsi Sumatera Selatan dan Provinsi Bengkulu, di sebelah Barat dengan Provinsi Sumatera Barat, di sebelah Timur dengan Provinsi Selat Berhala.
Provinsi Jambi berdasarkan Undang Undang Nomor 54 Tahun 1999 terdiri dari sembilan kabupaten dan satu kota, iaitu Kabupaten Kerinci, Kabupaten Merangin, Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Batang Hari, Kabupaten Muaro Jambi, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Kabupaten Tebo, Kabupaten Bungo, dan Kota Jambi.
Kota Jambi sebagai Ibu Kota Provinsi Jambi yang bersempadan di sebelah Utara, Barat, Selatan dan Timur dengan Kabupaten Batang Hari, dengan kata lain Kota Jambi ini wilayahnya dikelilingi sepenuhnya oleh Kabupaten Batang Hari dengan dengan luas wilayah sebesar 205,38 km terdiri dari :
• Kecamatan Kota Baru = 77.78 km (37.87%)
• Kecamatan Jambi Selatan = 34.07 km (16.59%)
• Kecamatan Jelutung = 7.92 km (3.86%)
• Kecamatan Pasar Jambi = 4.02 km (1.96%)
• Kecamatan Telanaipura = 30.39 km (14.80%)
• Kecamatan Danau Teluk = 15.70 km (7.64%)
• Kecamatan Pelayangan = 15.29 km (7.44%)
• Kecamatan Jambi Timur = 20.21 km (9.84%)
IKLIM
Musim hujan di Propinsi Jambi dari bulan November sampai Maret dan musim kemarau dari bulan Mei sampai Oktober. Iklim Propinsi Jambi bertype A (Schmidt and Ferguson) dengan curah hujan rata-rata 1.900 – 3.200 mm/tahun dan rata-rata curah hujan 116 – 154 hari pertahun. Suhu maksimum sebesar 31 derajat cescius.

  
Tabel jarak tempuh transportasi darat antara Kota Jambi dengan ibukota Kabupaten lain dalam Provinsi Jambi :
Sengeti
ibukota Kabupaten
Muaro Jambi
Muaro Bulian
ibukota Kabupaten
Batanghari
Kuala Tungkal
ibukota Kabupaten
Tanjung Jabung Barat
Muaro Sabak
ibukota Kabupaten
Tanjung Jabung Timur
Sarolangun
ibukota Kabupaten
Sarolangun
Muaro Tebo
ibukota Kabupaten
Tebo
Muaro Bungo
ibukota Kabupaten
Bungo
Bangko
ibukota Kabupaten
Merangin
Sungai Penuh
ibukota Kabupaten
Kerinci











Di jambi terdapat beberapa peninggalan sejarah yang sangat berharga. Peninggalan-peninggalan tersebut sebagian sudah dimusiumkan di museum negeri jambi. Beberapa selebihnya masih banyak peninggalan yang masih belum terawat. Jambi juga memiliki pemandangan yang sangat indah serta masyarakat nya juga masih sangat kental akan budayanya. Ada beberapa hal yang akan saya bahas dalam tulisan saya ini yaitu tentang situs-situs sejarah peninggalan nenek moyang,kebudayaan serta tata cara kehidupan masyarakat asli jambi(suku dalam),kawasan kota bersejarah,agama masyarakat sekitar,dan lain-lain.
Banyak sekali potensi wisata yang dapat kita jual nantinya. Namun hanya saja masih minimnya rasa sadar masyarakat untuk menjaga situs-situs tersebut. Nanti akan kita bahas secara lebih dalam lagi pada isi dari tulisan saya ini.semoga anda dapat menikmati tulisan saya dan dapat menembah sedikit ilmu untuk anda semua.

                                      2. SITUS-SITUS SEJARAH
2.a Situs Eksitu
·         CANDI MUARO JAMBI
Candi muaro jambi terletak di kabupaten muaro jambi provinsi jambi. Candi ini merupkan kawasan candi terbesar di Asia tenggara yang memiliki luas 2600 ha,melebihi luas kawasan candi Borobudur. Kompleks muaro jambi merupakan candi Buddha,dari kerajaan melayu kuno yang dipercaya dulunya merupakan candi yang digunakan sebagai tempat ibadah,digunakan juga sebagai pusat pendidikan agama Buddha di jambi. Sebenarnya di kawasan ini terdapat 82 situs yang mengandung candi,namun baru 8 yang dipugar,sisanya masih berupa menapo,gundukan tanah yang menutupi candi. Candi yang terdapat disini merupakan candi-candi besar,yang dahulunya juga merupakan candi utama,yaitu candi Gumpung,candi tinngi I dan II,candi kembar batu,dan juga terdapat telaga rajo sebuah telaga yang terletak dikawasan yang sama.
Candi muaro jambi terbuat dari batu bata sehingga warnanya merah. Lokasi ini termasuk dengan situs candi lainnya yang belum dipugar. Berada di sepanjang aliran sungai Batanghari yang mengalir di jambi. Sungai tersebut kemudian dialirkan kanal-kanal yang menghulung antar satu candi ke candi yang lainnya,dan ternyata konsep seperti ini suda dipakaioleh nenek moyang terdahulu.


·         VIHARA SAKYAKITRI
Vihara sakyakitri berdidi pada tahun1968. Dengan hadirnya vihara ini,dapat membantu umat Buddha kota jambi untuk menjalankan ibadah sesuai kepercayaan mereka. Di vihara ini terdapat gedung yang bertuliskan bhakti sala,gedung tersebut biasanya digunakan oleh para pendeta serta room untuk berkhotbah. Vihara ini akan ramai dikunjungi pada hari-hari tertentu seperti pada hari minggu,tanggal 1 dan 15 adalah dimana bulan gelap atau bulan gelap sempurna. Perkembangan agama Buddha di provinsi jambi berawal pada tahun 1965 ketika umat Buddha jambi mendapat kunjungan dari YA BHIKKHU pertama di Indonesia dan menjadi pelopor bangkitnya agama Buddha di Indonesia serta setelah runtuhnya kerajaan sriwijaya dan keprabuan majapahit. Pertemuan dengan biksu tersebut menimbulkan keinginan yang lebih menggebu yang dirasakan oleh umat Buddha jambi untuk lebih mengenal Buddha dharma. Maka diadakanlah ceramahumum agama Buddha yang pertama kali di gedung nasional yang saat ini dikenal dengan gedung wanita atau BKOW(Badan Kerjasama Organisasi Wanita)oleh samanerajinagiri(YA Bhikkhu girirahkitoALM) dan samanerajinartana(ikrar hidayat,tribun jambi).

2.B Situs Insitu
·        HARTA KARUN YANG TERPENDAM DI SUNGAI BATANGHARI
Beberapa warga telah menemukan keramik,arca dan uang logam emas jaman dahulu,ditepian sungai Batanghari berdiri kerajaan-kerajaan kecil. Banyak situs-situs maupun harta karun yang masih terbenam. konon,dahulu disini terdapat kerajaan sriwijaya. dan barang-barang yang ditemukan oleh warga sekitar merupakan peninggalan kerajaan tersebut. warga banyak menemukan pecahan-pecahan piring keramik,pecahan arca,uang emas logam. dan benda-benda peninggalan lainnya.
untuk mengantisipasi adanya kehilangan bukti autentik,maka piak pemerintah setempat berupaya untuk mencari binda-benda yang masih tertimbun di dasar sungai batanghari tersebut.dan memindahkannya ke musium negeri jambi. benda itu ekarang telah berada di musium untuk menambah bukti peninggalan kerajaan tersebut dan untuk menjaga benda-benda tersebut.









sungai batanghari selain menjadi bekas sejarah juga merupakan tempat favorit warga untuk menikmati pemandangan di sore hari.

2.c KOTA TUA
MUARABULIAN – Kelurahan Pasar Tembesi, Kecamatan Muara Tembesi, merupakan daerah tertua di Provinsi jambi. Disinilah pusat Pemerintahan Kolonial Belanda dulu berkedudukan dan dipimpin oleh seorang Conteler (bupati). Setelah Belanda kalah dengan Jepang, maka pemerintahan Jepang berdiri disini dengan adanya Guancho. Barulah pada tahun 1949, setelah Belanda menyerahkan kedaulatan kepada Indonesia yang diterima oleh Dr.Mohammad Hatta (Wakil Presiden RI I) berpusat di Pasar Tembesi ini. Itu meru[akan awal pemerintahan Provinsi Jambi. Barulah setelah UU No 5 tahun 1975 tentang desa dan kelurahan, Pasar Tembesi dirubah menjadi kelurahan.
Luas kota sejarah ini sekarang hanya tersisa 316 hektar, pemukiman penduduk  30 hektar dan tanah milik TNI 8 hekatr, sisanya adalah rawa-rawa. Jumlah penduduknya makin lama makin menipis, 1.267 jiwa terdiri dari 312 kepala keluarga. Sekarang Pasar Tembesi sudah banyak ditinggal pergi warga yang notabenenya adalah pedagang dan pindah ke pal 5 Kelurahan Kampung Baru. Penyebabnya tidak lain tidak bukan adalah makin lama lahan ini ditelan sungai Batang Hari. Salah satu contoh adalah kondisi turap sepanjang 200 meter yang dibangun pemerintah Provinsi Jambi pada 1996 di pinggiran Sungai Batanghari sudah roboh. Bahkan tanah dipinggiran sudah banyak yang longsor ke sungai.Lurah Pasar Tembesi, Junaidi, mengatakan bahwa faktor penyebab semua ini adalah setiap tahun tebing sungai Batanghari mengalami longsor. Dikhawatirkan pemukiman penduduk akan habis.
Menurut warga yang tinggal disekitar sungai Batanghari, umur turap itu hanya bertahan selama 3 bulan setelah pembanguan, setelah itu turap hancur. longsor semakin bertambah sekarang . Sudah beberapa toko yang amblas kedalam sungai tidak berbekas.

2.d DESA TRADISIONAL
Suku dalam terdapat di taman nasional bukit dua belas. Suku Anak Dalam, sering juga disebut Orang Rimba adalah salah satu suku asli Jambi yang hidup berpindah-pindah diwilayah hutan rimbun. Tinggal dihutan secara berkelompok dan menyebar dibeberapa kabupaten; Batanghari, Tebo, Bungo, Sarolangun dan Merangin. Mereka tinggal dalam pondok kayu berbentuk panggung dengan atap jerami atau sejenisnya dengan konstruksi bangunan sistem ikat dari bahan rotan.Sangat menarik untuk mempelajari adat istiadat, norma dan aturan suku ini dimana mereka memiliki sistem kepemimpinan yang berjenjang dimana peranan Temenggung, sebagai pimpinan tertinggi, sangat penting.Kita juga dapat melihat secara dekat bagaimana mereka hidup harmonis dengan alam.
Suku Anak Dalam percaya akan dewa-dewa roh halus yang menguasai hidup, walaupun sebagian dari mereka sudah ada yang mengenal Islam. Mereka juga  memiliki pengetahuan obat-obatan yang sangat menakjubkan. Mereka mampu membedakan tumbuhan beracun dan tidak beracun termasuk mengolahnya.
Mereka hidup dengan memanfaatkan hasil hutan, berburu dan menangkap ikan. Namun seiring dengan perkembangan pengetahuan akibat adanya akulturasi budaya dengan masyarakat luar, sebagian dari mereka telah mengenal pengetahuan berkebun dan pertanian.

3.SITUS-SITUS BUDAYA
3.a Keris Singinjei
Memang, belum banyak orang yang tahu tentang sejarah Keris Siginjei. Literatur yang mengisahkan tentang asal usul keris yang berbentuk ular pada lajur lingkar hulu bertatahkan batu mulia, dan sarung kayunya dilapis emas, pun belum banyak beredar.
KERIS Siginjei simbol keagungan Kesultanan Jambi. Raja terakhir yang memegang keris yang memiliki kesaktian mandraguna tersebut adalah Sultan Taha Syaifuddin.
Satu di antara keluarga dekat Sultan Taha, Raden H Abdullah Siginjei, menuturkan, Keris Siginjei sekarang berada di Museum Indonesia di Jakarta. Terakhir, keris yang dibikin oleh Empu di Jawa tersebut, pernah dipinjam dari Museum Indonesia untuk dibawa ke Jambi.

Waktu itu, ada penobatan gelar adat untuk Abdurrahman Sayoeti, Gubernur Jambi periode 1989-1999. Keris keramat tersebut dibawa dengan pengawalan pasukan keamanan. Saat itu, keris pun diasuransikan, karena nilai sejarahnya yang tidak bisa ditukar dengan uang sekalipun. Raden Abdullah punya kedekatan emosional dengan keluarga besar Sultan Taha Syaifuddin. Almarhum istrinya, Ratumas Hj Hadijah, adalah anak Inu Kertapati, Residen Jambi tahun 1945-1950. Inu Kertapati adalah anak Sultan Taha Syaifuddin.

Menurut Ketua Legiun Veteran RI Provinsi Jambi ini, satu keganjilan dari Keris Siginjei, ketika akan dibawa ke pameran benda-benda bersejarah di Amerika Serikat-Raden Abdullah lupa tahunnya, tiba-tiba saja Keris Siginjei tidak berada di tempatnya. Kala itu, ujar Dollah, pihak Museum Indonesia sempat dibuat repot mencari keberadaan keris, namun, tidak ketemu. Akhirnya pengiriman keris itu ke pameran dibatalkan. Anehnya, begitu dibatalkan, keris muncul di tempatnya.Inilah kejadian unik dan ganjil.
Junaidi T Noor, satu di antara pelaku sejarah Jambi menuturkan, Keris Siginjei mulai mencuat pada saat raja Jambi Orang Kayo Hitam memerintah (1500-1515). Konon waktu itu terbetik kabar kalau Raja Majapahit Mataram, mau melenyapkan Orang Kayo Hitam yang dikenal sakti mandraguna. Karena, anak Putri Selaras Pinang Masak ini dikenal penentang upeti yang diberlakukan oleh Kerajaan Mataram (Majapahit).
Waktu itu Orang Kayo Hitam, yang juga dikenal gagah perkasa, menolak mentah-mentah pengiriman upeti ke Majapahit. Sebagai bentuk penolakannya, dia bersama pasukannya mencegat kapal dan perahu yang mau mengirimkan upeti tersebut.
Menurut Orang Kayo Hitam, pengiriman upeti itu haram. Jambi dan Mataram sama-sama kerajaan. Jambi juga berdaulat, kenapa harus tunduk, sergahnya di hadapan balairung sari dalam kerapatan Kerajaan di Ujung Jabung Negeri Lamo (yang kini Kabupaten Tanjung Jabung Timur), seperti diucapkan Junaidi.
Sikap keras Rang Kayo Hitam menolak pengiriman upeti sampai ke Majapahit. Maka dirancanglah skenario untuk menamatkan riwayat Orang Kayo Hitam. Konon raja Majapahit pada waktu itu mengumpulkan para ahli nujum, dan penasihat spritualnya. Salah seorang ahli nujum mengatakan, Orang Kayo Hitam yang sakti dan tidak mempan senjata itu, hanya bisa dilenyapkan menggunakan sebilah keris dari logam yang berawalan pa atau p.
Yang mesti disepuh di air  sungai sembilan muaro yang juga berawalan pa. Keris ditempa dalam waktu 40 Jumat. Katanya, untuk membentuk lekuk-lekuk keris tidak boleh menggunakan alat, kecuali pakai tangan Empu yang membuatnya.
Rupanya kabar tentang upaya pembuatan keris yang kelak akan membunuh dirinya, sampai ke telinga Orang Kayo Hitam. Mengendarai rakit terbuat dari batang kayu kulim, Orang Kayo Hitam berangkat seorang diri ke Mataram.
Seperti juga kisah Empu Gandring yang tewas oleh kerisnya sendiri, nasib sama juga dialami Empu yang membuat keris Siginjei. Dia tewas ditangan Orang Kayo Hitam yang menghujamkan keris yang belum sudah tadi ke tubuh si Empu, dalam pertarungan sengit.
Orang Kayo Hitam sempat dikepung tentara pengawal pembuat keris di bawah pimpinan Temenggung Brajakarti. Karena sakti, dia mampu keluar dari kepungan, dan raja Mataram pun mengakui kesaktian Orang Kayo Hitam dan mendapat jamuan istimewa dihiasi seperti raja. Karena tusuk sanggul tidak ada, maka Keris Siginjei itulah dijadikannya tusuk sanggulnya.
3.b Batik Jambi
Batik Jambi sudah ada sejak abad 17. Saat ini batik tersebut berada di Belanda. konon,berdasarkan berbagai cerita yang didapat dari para sesepuh Jambi, pada zamanya dulu para orang tua di Jambi membuat kainnya sendiri dengan menenun. Begitu juga dengan songket dan ATBM. Kegiatan menenun masyarakat Jambi tempo dulu dapat dilihat dalam sebuah foto yang tersimpan di Arsip Jambi. Foto tersebut terlihat, para ibu sedang menenun dengan ATBM. foto itu dibuat pada sekitar tahun 1930.
Selain batik,jambi merupakan kota yang kaya akan karet dan sawit.  Bahkan menurut sejarah, sekitar 100 tahun yang lalu Jambi menjadi pusat karet nomor satu di dunia, sehingga masyarakat merasa sudah cukup dengan apa yang didapat dari karet dan sawat. Mengakibatkan masyarakat enggan memproduksi kerajinan yang notabene lebih lama menghasilkan uang, disamping membutuhkan kesabaran yang cukup tinggi,

4.SEBUAH ANALISIS
   4. 1)Situs  potensial
Kawasan agro wisata, rekreasi dan sarana outbound serta perkemahan
1.
Lokasi
:
Kecamatan Kota Baru, 7 km dari pusat kota
2.
Wisata
:
Hutan kota seluas 10 ha di Paal 10 dan 10 ha di Paal 11
3.
Fasilitas
:
-
-
-
-
Bangunan pendopo peristirahatan dilengkapi toilet
Tempat parkir luas
Taman, dengan flora & fauna yang dilindungi
Kolam luas
4.
Keterangan:
Merupakan kawasan yang digunakan sebagai pusat konservasi hutan kota, pengembangan bibit gaharu yang dikelola oleh Kantor Kehutanan Kota Jambi, wisata outbound, & taman rekreasi keluarga. Lokasi tidak jauh dari pusat kota.
 4.1.a need and want
jambi merupakan kota yang masih sangat rindang keadaaan alamnya,maka dari itu dibuatnya kawasan agro wisata,yang juga dapat digunakan untuk belajar tentang tumbuhan,outbond serta terdapat bumi perkemahan. keinginan selalu berkaitan dengan kebutuhan,manusia pasti merasakan hal itu sebab dari itu tempat ini merupakan perwujudan dari kalimat tersebut bahwa,setelah sekian lama menjalani rutinitas sehari-hari pasti kita akan merasa lelah dan capai. tidak aneh jika anda menginginkan adanya liburan,di tempat ini menyediakan tempat yang nyaman untuk beristirahat,untuk keluarga yang sudah mempunyai anak pun bisa mengajaknya kesini untuk belajar sambil bertamasya.





"Mesjid Seribu Tiang".
Mesjid ini memiliki banyak tiang & tidak berdinding, sehingga lebih dikenal sebagai
1.
Lokasi
:
Jl. Sultan Taha, Kecamatan Telanaipura, bersebelahan dengan Pusat Pendidikan Islam Al-Falah, Museum Perjuangan & IPAL Benteng
2
Wisata
:
Wisata keagamaan, mesjid ini       adalah mesjid terbesar di Kota Jambi & menjadi pusat kegiatan dan dakwah Islam. Pada masa lalu diduga merupakan pusat Kesultanan Jambi (Kampung Gedang Tanah Pilih)                                                                                                                                 
 
4.1.b need and want
masjid merupakan tempat beribadah umat muslim,masjid ini mempunyai desain yang sangt eksotis dan cozy. kita sebagai umat islam akan merasa lebih nyaman apabila kita beribadah dengan khusuk apalagi kalau didukung dengan keadaan sekitar yang menambah rasa kekhusukan kita. masjid ini menyediakan itu semua.
walaupun mayoritas masyarakat jambi menganut agama buddha,namun masih banyak juga umat islam yang ada disini. keadaan seperti ini pantaslah terjadi,hidup berbeda agama namun berdampingan. sesama umat beragama harus saling menghargai dan mengasihi seperti yang dilakukan masyarakat jambi ini.
5.PENUTUP

Jambi memiliki potensi pariwisata cukup beragam, seperti wisata alam, budaya, dan sejarah. Wisata alam meliputi danau Kerinci, Taman Nasional Kerinci Seblat, Cagar Biosfir Bukit Dua Belas, taman nasional Berbak, air terjun Telun Berasap, Segirincing, dan Gua Tiangko. Untuk wisata budaya, Jambi memiliki tradisi dan seni budaya yang unik dan menarik. Sedangkan wisata sejarah antara lain berupa Candi Muara Jambi, Makam Orang Kayo Hitam, dan Museum Jambi. Semuanya itu hingga sekarang belum berkembang seperti diharapkan oleh banyak orang.

Posisi daerah Jambi sebenarnya strategis karena berdekatan dengan Riau, yang juga berarti dekat dengan pengembangan regional segitiga pertumbuhan Singapura-Johor-Riau (Sijori). Kerjasama regional ini masih dimungkinan bagi Jambi. Kerjasama ini dapat dimanfaatkan untuk pengembangan potensi pertanian, kehutanan, pertambangan, industri, pariwisata, perikanan, peternakan dan perdagangan internasional.
 
                                            


Tidak ada komentar:

Posting Komentar