DAYA TARIK WISATA ALAM DANAU TOBA
Kali ini saya akan bercerita mengenai objek wisata alam yaitu Danau Toba. Danau Toba merupakan objek wisata yang tidak asing lagi. Danau Toba adalah salah satu objek wisata yang terkenal di Sumatera Utara bahkan di dunia. Danau ini juga merupakan danau terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara. Danau ini terbentuk akibat letusan gunung maha dasyat yang terjadi sekitar 75 ribu tahun yang lalu. Luas Danau Toba antara 1.265 – 1.707 km2, kedalamannya antara 150 – 450 meter. Berada 906 m di atas permukaan laut, suhu alam di sekitarnya sekitar 20 derajat Celcius hingga sejuk sepanjang tahun. Gunung, bukit, lembah, lereng, jurang curam, belantara cemara dan rerumputan, terhampar menghijau mengelilinginya.
Akses untuk menuju Danau Toba dapat melalui rute Kota Medan-Parapat atau pun melalui rute Medan-Berastagi yang berjarak lebih kurang 176 km. Dari Kota Medan menuju Danau toba bisa ditempuh dengan perjalanan darat menggunakan mobil Pribadi selama lebih kurang 4 jam melalui jalan berliku berkelok-kelok. Kalau Naik bus dari kota Medan anda bisa menggunakan bus yang ada di terminal terpadu Amplas Medan, jurusan Kota Pematang Siantar, setelah sampai di kota pematang Siantar anda dapat melanjutkan perjalanan dengan menggunakan Angkutan Kota sejenis mikrolet menuju kota Parapat. Tapi jika ingin langsung menuju kota Parapat, bisa juga naik bus yang jurusan kota Parapat. Kalau mau naik kereta Api juga bisa, naiknya dari stasiun Besar Kereta Api Medan dekat Lapangan Merdeka Medan, nanti berhentinya di kota Pematang Siantar. Biasanya angkutan kota akan berhenti di pelabuhan Tiga Raja atau Aji Bata kota Parapat. Pelabuhan Tiga Raja melayani rute penyeberangan ke Pulau Samosir dengan Kapal Motor sedangkan Pelabuhan Ajibata melayani rute penyeberangan dengan Kapal Fery dan Kapal Motor. Biaya yang dikenakan jika naik kapal Fery ialah sebesar Rp 15.000,-. Kita bisa juga naik pesawat terbang yang mendarat di Bandara Silangit di sebelah selatan Danau Toba (lima kilometer dari Kecamatan Siborong-borong, Tapanuli Utara) landasan pacunya 1.850 meter (panjang) dan 30 meter (lebar) hingga dapat didarati pesawat CN 235 bahkan pesawat berbadan lebar jenis F-28.Jika jarak penerbangan Polonia-Silangit yang 157 km bisa ditempuh sekitar 35 menit dengan CN 235, ditambah 20 menit dari Bandara Silangit ke Muara dengan mobil, praktis kurang satu jam para turis sudah bisa menikmati keindahan panorama Danau Toba.
Keindahan Danau Toba sangat mengagumkan. Danau itu dikelilingi oleh perbukitan, sehingga suasana di sekitar danau terasa nyaman, udaranya segar dan sejuk. Keunikan dari Danau Toba sendiri ialah karena ditengah-tengah danau ini terdapat satu pulau yaitu Pulau Samosir yang luas kelilingnya 90 km. Para pengunjung dapat menikmati keindahannya dengan berenang atau pun menyewa perahu motor, mengitari sekitar danau. Di sore hari, pengunjung dapat menikmati suasana yag lebih hening dengan pemandangan cahaya matahari terbenam yang begitu indah. Danau yang luas ini memiliki nilai magis dan kosmologis, karena dipercaya sebagai tempat berdiamnya Namborru (tujuh dewi leluhur Suku Batak). Bilamana masyarakat Suku Batak ingin menggelar acara adat di sekitar danau, mereka harus terlebih dahulu memohon izin kepada Namborru. Seperti dalam perayaan Pesta Rakyat Danau Toba yang setiap tahunnya digelar, beberapa ritual dilakukan terlebih dahulu sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur.
Di tengah Danau Toba, yaitu di Pulau Samosir terdapat objek wisata alam yang populer, yakni danau di atas danau (Danau Sidihoni dan Danau Aek Natonang); objek wisata sejarah di komplek makam Raja Sidabutar di Desa Tomok; dan wisata arsitektur berupa komplek rumah tradisional Batak Toba Samosir. Disisi danau terdapat batu gantung. Sebuah batu yang konon katanya penjelmaan dari seorang gadis dari marga Sinaga dan anjingnya yang terjun dari perbukitan. Hingga kini batu hitam memanjang dan sebongkah batu lainnya terlihat menggantung di bukit. Katanya Sang putri menolak dijodohkan dengan raja dari marga Sidabutar. Dia lebih memilih pria dari marganya sendiri, tapi karena orangtua menolak dan adat tidak memungkinkan, dia memilih bunuh diri. Dari danau toba, tampak pulau ini dikelilingi bukit bukit yang gundul, akibat penebangan besar besaran yg dilakukan oleh suatu perusahaan, padahal beberapa tahun yang lalu bukit ini masih hijau dengan pohon pinus.
Tomok adalah sebuah desa kecil yang terletak di pesisir timur PulauSamosir, Desa ini sangat menggantungkan kehidupan para masyarakatnya pada bidang agraris, perdagangan dan pariwisata. Didermaga Tomok, terdapat tugu atau prasasti bermacam-macam marga di Pulau Sumatera. Antara lain marga Karo, Mandailing,Simalungun, Toba, Pak Pak, dan lainnya.Di Tomok terdapat Patung Sigale-Gale. Kisah soal patung ini katanya, dimulai berabad-abad lalu ketika Raja Rahat yang memerintah di Uluan memiliki putra, Raja Manggale namanya. Putra semata wayangnya itu sangat disayangi oleh seluruh kampung, terlebih oleh ayahnya karena dia pintar menari. Ketika sang putra, Raja Manggale itu jatuh sakit dan tidak tertolong nyawanya, Raja Rahat sangat bersedih dan berduka. Sampai akhirnya ada tiga orang menyanggupi untuk membuat patung yang mirip dengan Raja Manggale. Patung itu mereka buat terpisah, kepala, bagian leher hingga pinggang dan kakinya. Berbekal kesaktian tiga orang tersebut, roh Raja Manggale dipanggil dan masuk ke dalam patung tersebut. Semenjak itu patung tersebut bisa menari dan menghibur sang raja. Agar bisa menyaksikan patung itu menari, pengunjung diharuskan membayar Rp 60 ribu. Ada empat tarian dalam sekali pertunjukkan, dimulai dengan Gondang Mula-Mula, Gondang Somba, Gondang Mangaliat dan diakhiri dengan Gondang Sitiotio.
Dibelakang sigale gale, terdapat 4 buah rumah adat Batak atau yang biasa disebut rumah bolon. Semua terbuat dari kayu, baik tiang kerangka rumah hingga pintu, kecuali bagian atap. Rumah ini biasanya tingginya tidak sampai 2 meter. Dan masuk ke rumah bolon ini harus menaiki tangga yang terletak dibagian tengah dengan jumlah yang ganjil. Lalu berlanjut menuju makam Raja Sidabutar dengan keluarganya. Di makam sang raja yang telah berusia 500 tahun pun terdapat pahatan panglima perang kerajaan Muhammad Said asal Aceh. Sehingga muncul cerita jika sang raja juga menganut agama Islam. Sebelum memasuki komplek makam, pengunjung diwajibkan memakai ulos. Di pulau yang menjadi kabupaten tersendiri sejak 2003 lalu, terdapat pula museum dari sejarah dan budaya di pulau ini. Dan tentunya pasar yang menjual cinderamata pun banyak terdapat di sekitaran area Samosir. Selain bisa melihat dan menikmati kisah-kisah dari masa lalu, kita juga bisa membeli berbagai oleh-oleh dari toko-toko cendera mata di sana. Para pedagang memajang dan menjual berbagai barang kerajinan seperti ulos, ukiran kayu khas tanah Batak seperti sistem penanggalan Batak, tempat obat yang terbuat dari bambu, serta gitar batak.
-BOX INFORMASI-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar