Rabu, 15 September 2010

TUGAS 1 # AUTOBIOGRAFI

Kebudayaan Betawi Sejak Kecil

Saya Maryana dan temen-teman saya biasa memanggil saya nana di lahirkan di kota Jakarta pada hari rabu tanggal 6 Maret 1991. Saat saya dilahirkan sebagai bayi perempuan yang bertempat tinggal di Jl. Daan Mogot No.30 Grogol Jakarta Barat. Saya sadar bahwa perekonomian bangsa Indonesia tidak stabil, dengan banyaknya hutang luar negeri yang semakin membengkak. Dan saya pun balita kecil ikut andil di bebani hutang luar negeri karna saya adalah warga Negara Indonesia yang nantinya akan turut membantu hutang-hutang luar negeri.
Saya bukanlah suku betawi asli. akan tetapi, saya telah mengenal kebudayaan betawi sajak kecil. Mama saya berasal dari jawa tengah dan bapak saya berasal dari betawi kami sudah lama tinngal di kota Jakarta hingga saya memasuki jenjang sekolah dasar di kota ini. Kuliner-kuliner masakan khas betawi sering saya nikmati bersama keluarga seperti gado-gado, asinan, soto betawi sampe kerak telor telah kami cicipi. Kemudian lingkungan keluarga dan sekitar rumah mengajarkan saya berbahasa betawi dengan suara lantang dan berpantun adalah kebiasaan kami. Saya sebagai bocah sekolah dasar yang bersekolah di SD Negeri 08 Pg. sangat senag menonton pertunjukan lenong bersama keluaraga maupun teman-teman sekolah.. karena pertunjukan tersebut sangat menghibur dan kental akan buday betawi banyank pantun-pantun menyindir dengan spontan para pamain melontarkan kata-kata yng membuat penonton tertawa terbahak-bahak.
Saat saya duduk di bangku sekolah dasar tepatnya pada tahun 1998 terjadi krisis moneter. Banyak masalah-masalah politik yang terjadi di negeri ini dan akhirnya berdampak buruk pda perekonomian bangsa Indonesia. Di mana-mana terjadi kerusuhan, penjarahan, dan baku hantam antar sesame warga dan kepolisian. Hal tersebut dikarenakan harga berang pangan melonjak sangat tinggi tidak sebanding dengan pendapatan yang diperoleh oleh masayarakat. Sehinnga warga berontak untuk meminta kesejahteraan kepada pemerintah yang saat kejadian tersebut di pimmpin oleh presiden RI yang kedua yaitu Bapak Suharto.
Pada tahun 2003 saya menduduki bangku sekolah menengah pertama di jakarta dan orangtua saya nenutuskan saya untuk bersekolah di SMP negeri 82 Jakarta. Pada masa ini krisis moneter telah mereda.
Pada saat-saat ini saya dapat menyerap jelas kebudayaan betawi yang sangat melekat di diri saya. Ketika suatu kali saudara saya mengadakan upacara pernikahan dengan ritual adapt kebudayaan betawi si situ saya memahami betapa rumitnya dengan acara yang memiliki nilai-nilai terdisi betawi. Serah-serahan paengatin pria yang begitu rumit dengan awal perkelahian untuk memperoleh izin orangtua wanita agar memperoleh restu untuk menikahi anak gadisnya. Kemudian saling bersahut-sahutan menggunakan pantun dan setelah itu rombongan pengantin pria di iringi oleh ondel-ondel di perbolehkan masuk dan meminang pengantin wanita. Tidak sampai di situ saja tarian betawi dipertunjukan. Hal itu membuat saya tertarik untuk balajar menari. Banyak tarian betawi yang dapat kita nikmati, antara lain: tari topeng betawi, tari cokek, dan tari topeng. Tari topeng dan lenong yang merupakan warisan budaya Betawi diusulkan untuk bisa menjadi warisan budaya dunia tak benda.
Saat saya melanjutkan sekolah menengah ke atas pada tahun 2006 di SMK 27 Jakarta. Saya memutuskan menganbil sekolah pariwisata program studi perhotelan. Karena pariwisata tidak akan pernah lepas dari diri setiap orang, mereka membutuhkan hiburan dan saya akan selalu siap melayani wisatwan sebaik mungkin untuk memajukan pariwisata Indonesia. Karena saya yakin Indonesia memiliki potensi-potensi alam yang dapat di kembangkan di kelola sebaik mungkin tanpa harus merugikan sumber daya alam yang ada. Dan Indonesia memiliki berbagai jenis kebudayaan yang membuat saya kagum akan keanekaragaman tersebut. Dan sekarang saya sebagai mahasiswa universitas negeri Jakarta jurusan sejarah program studi pariwisat akan mempertahankan sejarah, kebudayaan, serta adat istiadat yang telah berkembang di masyarakat luas. Kemudian saya akan memajukan pariwisata Indonesia semakin berkembang tanpa harus merusak ekosistim yang ada di alam. Itulah motivasi saya tetap bertahan hingga sekarang di dunia pariwisata. Pariwisata merupakn dunia yang sangat luas dengan berwisata kita dapat berkomunikasi dengan banyak orang di seluruh dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar