Sabtu, 18 September 2010

TUGAS 1# AUTOBIOGRAFI

GADIS  KETURUNAN JAWA-BETAWI
Nama saya DEWI KURNIA RAMADHANI, saya dipanggil DEWI dari kecil, namun hingga kini banyak panggilan sayang yang lain dari teman-teman saya. saya lahir di Jakarta pada tanggal 17 maret 1991 ,saat azan zuhur berkumandang dan tepat sehari sebelum bulan Ramadhan datang. Saya anak kedua dari pasangan H.Paryadi dan Hj.Baidhadari. Ayah saya keturunan asli jogjakarta  dan ibu saya keturunan betawi serta sunda.

Dari saya lahir, saya sudah tinggal di daerah cakung timur, di jakarta bagian timur, tentu saja bersama kedua orangtua saya dan adik kakak saya. Masa balita saya, saya lebih sering diasuh oleh tante (adik dari ibu), karena saat itu ibu saya bekerja menjadi Staff Tata Usaha di sebuah Sekolah Menengah Pertama di cakung timur namun berhenti setelah saya berumur 4 tahun , dan ayah saya bekerja sebagai Karyawan Swasta di PT. BridgestoneTire hingga saat ini.

Meskipun ayah saya keturunan asli jawa, namun saya dibesarkan di lingkungan budaya betawi. Oleh karna itu saya lebih mengenal kebudayaan betawi dibandingkan jawa, tetapi ayah saya juga memperkenalkan kebudayaan jawa kepada anak-anaknya. saya pun juga diperkenalkan budaya sunda oleh mimi/nenek  (ibu dari ibu saya). Tak heran bila saya memanggil saudara-saudara dari keluarga ibu saya ada yang dengan sebutan sunda (teteh, aa, mamang) dan dengan sebutan betawi (mpok,ncing,ncang), karena papah/kakek (ayah dari ibu saya) adalah keturunan betawi-jepang.

Pada masa balita saya, Pada tahun 1991 Indonesia menjadi salah satu Ketua Perundingan Paris, yang mengakhiri konflik Kamboja serta terpilih menjadi ketua GNB, suatu prestasi yang dipandang sangat membanggakan. Pada akhir tahun 1992, dengan suksesnya penyelenggaraan KTT X GNB pada bulan September di Jakarta.

Tahun 1996 saya di masukkan ke sekolah TK. AL-MUHAJIRIN, yang letaknya tak begitu jauh dari rumah saya. Saat inilah pertama kali saya belajar tari kebudayaan betawi "tarii yapong" untuk mengikuti festifal kebudayaan indonesia antar TK sejakarta-timur. Disitu saya juga mengenal kalau ONDEL-ONDEL termasuk kebudayaan betawi.

Tahun 1997-2003 saya besekolah di SDN 06 pagi diwilayah cakung-timur, saat bersekolah dasar saya lebih banyak lagi mempelajari tentang kebudayaan betawi, seperti mengenal makanan khasnya (gado-gado,kredok,soto betawi,kerak telor dll), alat-alat musik, pertunjukan serta upacara adatnya. saya juga mengikuti khursus tari di sanggar tari selama 1 tahun. di sanggar tari tersebut saya diajarkan macam-macam tarian,tak hanya tarian betawi, saya juga mempelajari tarian sunda seperti "tari jaipong".

Disaat saya bersekolah dasar, saya sudah mulai bergaul dengan orang-orang dilingkungan tempat tinggal saya, hubungann sosial di tempat tinggal saya ini sangat baik, antar tetanga pun saling mengenal dan saling peduli. karna itu saya dan orangtua saya betah tinggal disini.

Keadaan Indonesia pada saat saya bersekolah dasar sedang mengalami krisis moneter. Krisis yang melanda bangsa Indonesia, menjadi awal terpuruknya  negara dengan kekayaan alam yang melimpah ini. Dari awal 1998, sejak era orde baru mulai terlihat kebusukannya Indonesia terus mengalami kemerosotan, terutama dalam bidang ekonomi. Nilai tukar semakin melemah, inflasi tak terkendali, juga pertumbuhan ekonomi yang kurang berkembang di indonesia.
 
Inflasi rupiah dan peningkatan besar harga bahan makanan menimbulkan kekacauan di indonesia. Pada Februari 1998, Presiden Suharto memecat Gubernur Bank Indonesiaa, tapi ini tidak cukup. Suharto dipaksa mundur pada pertengahan 1998 dan B.J. Habibie menjadi presiden sampai 1996, Asia menarik hampir setengah dari aliran modal negara berkembang. Tetapi, Thailand, Indonesia dan Korea Selatan memiliki “current account deficit” dan perawatan kecepatan pertukaran pegged menyemangati peminjaman luar dan menyebabkan ke keterbukaan yang berlebihan dari resiko pertukaran valuta asing dalam sektor finansial dan perusahaan.

Setelah saya lulus dari sekolah dasar, saya melanjutkan sekolah di SMP N 193 jakarta timur,  dan pada tahun 2006-2009 saya bersekolah di SMA N 11 jakarta timur, di saat SMA ini saya jarang sekali bergaul dengan lingkungan rumah, saya lebih sering bergaul dengan orang-orang dilingkungan sekolah (teman-teman Sekolah).

Di SMA ini saya mendapatkan pelajaran seni musik dan seni tari tradisional, dan lagi lagi saya lebih banyak mempelajari kebudayaan betawi. Sebenarnya saya cukup bingung jika ada orang yang bertanya saya ini orang mana, tapi ya saya jawab aja saya JAWA-BETAWI, biar ga pusing.

Pada masa SMA saya ini sering terjadi konflik antara indonesia dan malaysia, karna malaysia mengakui beberapa budaya indonesia adalah kebudayaan mereka, seperti BATIK, lagu rasa sayange,reog,jamu dan masih ada beberapa yang lainnya. Dari masalah ini seharusnya kita sebagai warga indonesia berkaca diri mengapa kebudayaan kita diakui oleh negara lain, kita harus lebih mencintai, menghargai dan melestarikan kebudayaan indonesia dan juga memperkenalkannya ke negara lain. Karna sangatlah disayangkan kalau kejadian seperti ini terus terjadi.

Lulus dari SMA saya mencoba berbagai macam test untuk masuk ke Universitas-universitas negri maupun swasta, namun Allah mentakdirkan saya masuk ke UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA. Saya diterima di prodi D3 USAHA JASA PARIWISATA pada tahun 2009 kemarin, Alhamdullilah saya berucap syukur kepada Allah SWT karena telah diterima di UNJ.
Sebagai insan pariwisata saya ingin turut mengambil andil dalam memajukan industri pariwisata indonesia. Amin :-)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar