Anak pertama dari 3 bersaudara dari pasangan yang berketurunan Cirebon dan Minang saya yang bernama lengkap Diana Novriana lahir di Kemayoran, Jakarta 21 November 1991. Ayah saya berasal dari Padang, Sumatera Barat dan ibu saya berasal darI Indramayu, Jawa Barat Jadi dalam diri saya terdapat kemajemukan kebudayaan yang beragam. Selain dari keberbedaan budaya orang tua saya juga dari budaya tmpat saya tinggal dari balita sampai sekarang yaitu di daerah Villa Mas Garden bekasi. makanan sehari-hari kadang masakan dari daerah ayah saya kadang memasak masakan daerah ibu saya, atau makanan makan khas Bekasi dan Jakarta. Begitu pula dengan bahasa yang sering saya dengar, bahasa keluarga ayah dan ibu saya pun sangat berbeda, tetapi di lingkungan tempat tinggal berbahasa bekasi.
Bekasi merupakan kota yg di tempati berbagai macam masyarakat seperti sunda, betawi, jawa dan banten, melayu, bali yang terdapat di sebuah kampung bernama kampung bali.Walaupun Bekasi memiliki penduduk Non-Islam, Sikap toleransi pun menjadi ciri khas Kota Bekasi, bentuk toleransi tersebut diwujudkan dengan sikap konkrit berupa keramahtamahan. Ada tradisi pantangan atau kuwalat yang di percaya masyarakat bekasi seperti untuk mencegah sepasang buaya putih penunggu sungai marah, masyarakat Melayu Betawi "nyugu" dengan membawa sesajen kembang tujuh rupa, telor ayam mentah, bekakak ayam, dan nasi kuning. sampah harus ditabun, maka nabun atau membakar sampah merupakan kebiasaan orang Melayu Betawi dan menebang pohon pun tidak boleh sembarangan, karena dalam pohon kayu yang besar terdapat penunggu yang akan marah bila pohon kayu itu ditebang secara sembarangan. masyarakat Bekasi menganut sistem kekerabatan yang bersifat " Parental " atau " Bilateral" yaitu menarik garis keturunan sendiri, artinya masyarakat Bekasi apabila sudah berkeluarga cenderung menarik garis keturunan sendiri baik dari pihak Ayah maupun dari pihak Ibu dan menetap terpisah dari orangtua walaupun sering kali lokasinya berdekatan.Kota Bekasi temyata memiliki kesenian yakni Ujungan.
Tahun 1992-1994 ketika saya masih balita, orang tua saya bilang perekonomian Indonesia masih stabil di bawah kepemimpinan presiden Soeharto, makanan pokok beras pun masih mencukupi di Indonesia.berbagai stasiun tv swasta juga lahir pada masa ini. Jadi rasanya pada masa ini kebutuhan masih dapat terpenuhi. Pada tahun 1998 ketika saya bersekolah di SDI Bani Saleh 4 Bekasi, saya kecil di sekolah sudah banyak mulai menemui kesenian kesenian yang unik belajar mozaik, kaligrafi dan alat musik angklung. Di lingkungan rumah di lapangan RW, saya sering menyaksikan pertunjukan kuda lumping. setiap hari juga banyak topeng monyet dan Ondel-ondel yang lewat disekitar perumahan. kalau lagi libur nonton pertunjukkan wayang di televisi. Kalau mengenai peristiwa di Indonesia saat ituyang saya ingat kerusuhan terjadi dimana-mana, banyak gedung gedung di Jakarta yang kacanya pecah dan terbakar akibat kerusuhan. sayapun yang saat itu berusia 8 tahun sangat takut melihat kejadian kejadian yang ada di televisi. Krisis moneter pun melanda Indonesia.
Tahun 2003-2005 ketika saya masuk di SMP Negeri 21 Bekasi saya mengikuti ekstrakulikuler seni tari, disana saya belajar banyak tarian tradisional seperti tari kipas, betawi, dan lain-lain yang akhirnya membawa saya untuk menari di depan walikota Bekasi kala itu. teringat pada tahun itu banyak kejadian terorisme dan bencana alam di Indonesia seperti seperti bom 1 di Hotel JW Marriot, bom bali di Kuta dan Jimbaran serta bencana Tsunami aceh.
Tahun 2006 saya remaja masuk di SMA Negeri 4 Bekasi Peristiwa-peristiwa di Indonesia seperti Flu burung, pernikahan Syekh Puji, Korupsi Artalyta Suryani Bersama Jaksa Urip menjadi sorotan utama pada saat itu.Kesenian yang saya temui waktu SMA waktu itu saya pulang kampung ke Indramayu daerah ibu saya. Disana Uwa saya yang mempunyai Batik Dermayon Paoman Arts memperlihatkan kepada saya contoh batik-batik indramayu dan proses pembuatannya, motif dan sebagainya. sayapun jadi mengetahui perbedaan batik pesisir pantai utara itu dengan batik-batik lainnya.
Tahun 2009 saat saya di terima di d3 Usaha Jasa Pariwisata Universitas Negeri Jakarta saat saya pertama kali masuk kampus UNJ ini saya sempat mempelajari tarian Saman dari Unit Kesenian Mahasiswa UNJ.Dan saya merasakan betapa unik dan susahnya tarian yang ada di Indonesia. saat itu di Indonesia terjadi bom mega Kuningan di hotel JW Marriot dan Ritz-Carlton Jakarta dan dilanjut dengan pemilihan umum presiden. Tahun 2010,peristiwa gayus tambunan yang menjadi sorotan. Sudah setahun saya menimba ilmu di pariwisata UNJ, banyak hal yang saya pelajari tentang pariwisata dan Kesenian Indonesia. harapan saya setelah lulus adalah saya dapat membawa, memperlihatkan dan mengembangkan pariwisata Indonesia di mata dunia. Agar Indonesia terlihat sarat akan kekayaan alam dan budayanya bukan sarat akan kekayaan pejabat-pejabat yang korupsi. Dan semoga masyarakat INDONESIA semakin menyadari akan pentingnya melestarikan budayanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar