Saya adalah putra dari pasangan H. Mahfud Murad dan Fatma Mahasiswanti yang lahir pada tanggal 25 Maret 1989 bertepatan pada hari sabtu pukul 16.30 di Rumah Sakit Ridwan Maureksa, keluarga yang insyaAllah selalu diberkahi Allah SWT ini Alhamdulillah selalu menjaga kehidupan sosialnya dengan masyarakat sekitar, pada saat lahir di Jakarta orang tua kami masih tinggal dengan orangtua dari ibu yang mana bertempat di Jl. Percetakan Negara IV A, beberapa hari ke depan orang tua pun memeberi nama kepada anaknya seperti halnya biasa, namun nama yang sudah dipersiapkan ada pertimbangan dari sana sini hingga akhirnya nama ISAGHOJI menjai namaku, yang mana anam ini saya dapatkan dari Ayah saya yang biasa saya sapa untuk kakek dari bapak.
Setelah tiga bulan kami bertempat tinggal di Jl. Percetakan Negara IV A ini, Alhamdulillah bapak saya sudah dapat mencicil rumah di daerah Tangerang Kelurahan Bojong Nangka, Perumahan Dasana Indah. Perumahan yang belum lama berdiri pada saat itu menjadi pilhan papa sapaan untuk bapak saya dengan mempertimbangkan jarak antara Percetakan Negara dan Serang, karena Orangtua dari papa ada di Serang yang mana modern ini adalah ibu kota dari propinsi Banten.
Pada tahun 1989 banyak musisi kondang yang hingga sekarang masih sangat diakui kiprah mereka di belantika musik Indonesia, sedikit saya mempunyai daftarnya sebagaimana berikut:
Daftar Lagu
6. "LUPAKAN MASA LALU" (Robby Lea) oleh : Tetty Manurung
7. "PUTIH CINTAKU" (Andi Christian) oleh : Al Rizal
12. "HARAPANKU" (Iwan Wiradz, Hentriesa, Ferina) oleh : Elfa's Boys
§ Rezky Ichwan
§ Tamam Hoesein
§ Widya Kristianti
§ Erwin Gutawa
§ Widya Kristianti
§ Chandra Darusman
d.wikipedia.org/wiki/Festival_Film_Indonesia_1989
Sejak kecil saya sudah menyukai pelajaran-pelajaran umum layaknya anak sepantar saya, karena itu saya sudah masuk sekolah sejak umur 3 tahun yang sekarang disebut PAUD (Pendidikan Usia Dini). LAlu saya mulai memasuki jenjang TK 0 kecil, layaknya anak-anak TK yang lain hanya banyak bermain disekolah, sampai melanjutkan TK 0 besar dan setelah itu mulai persiapan masuk ke jenjang SD di Yayasan yang sama.
Pada masa SD saya banyak melakukan kegiatan eskul terutama dibidang olahraga dan pramuka, sehingga pada kelas lima SD saya termasuk bagian dari Tim inti SD Sunan Bonang dalam turnamen sepak bola yang diadakan kecamatan, selain disekolah saya juga mengikuti sekolah sepak bola tidak jauh dari rumah. Sehingga minat menjadi atlit sudah tertanam dari saya kecil.
Tak lepas dengan dunia seni, masa-masa SD saya sudah senang engan paduan suara, apabila upacara saya ingin sekali menjadi paduan suara, namun dengan postur yang tinggi dan aktif dalam Kepramukaan saya lebih banyak dipilih menjadi pemimpin upacara, taka pa selama diri ini masih bias bermanfaat bagi orang lain.
Teringat masa SD saya pernah piknik ke Taman Mini Indonesia Indah bersama teman-teman dan para guru, banyak pertunjukan-pertunjukan yang dapat saya lihat disana, namun karena sudah lama saya lupa apa yang saya lihat disana, tapi saya tersadar setelah umur beranjak dewasa, maksud guru-guru kami adalah memperkenalkan budaya negeri ini sejak usia dini, karena patutlah kita sebagai anak bangsa mengenal budayanya sendiri lalu mencintainya.
Disekitar rumah banyak tontonan yang menarik, tapi hati bertanya. Topeng monyet, karapan sapid an lain sebagainya yang melibatkan binatang untuk kebudayaan atau atraksi hiburan, apakah itu melanggar hak binatang dalam kehidupannya? Saya sendiri belum menemukan apa hukumnya, dari satu sisi saya terhibur namun dari satu sisi lagi saya kadang kasihan terhadap binatang-binatang yang digunakan untuk hal-hal tersebut.
Beranjak dewasa atau tepatnya beranjak dewasa saya mulai mencari SMP ternama di Tangerang, ada beberapa SMP Negeri yang saya ingin tuju, namun suatu ketika kami sekeluarga menjenguk bapa saya ke Rumah Sakit Usada Insani di Kota Tangerang dan sebelum masuk saya lewati ruang UGD, tak sengaja melihat seorang siswa yang hancur kepalanya dan keluarlah semua isi kepalanya akibat tauran antar sekolah, setelah saya bertanya-tanya siswa amanakah yangada didalam UGD tersebut? Setelah mendapat informasi, ternyata anak tersebut dari sekolah yang saya ingin masuk. Seketika saya langsung menginginkan pindahkan ijazah saya dari SMP itu, ternyata setelah bapak sembuh saya diantarkan menuju Pondok Pesantren Daar El Qolam yang mana tempat bapak dulu besekolah, setelah becakap-cakap ternyata kami disarankan menuju cabang dari Ponpes Daar El Qolam tersebut yakni Ponpes La Tansa.
Pondok Pesantren La Tansa yang dipimpin KH. Adrian Mafatihullah Karim M A.g ini mempunyai visi misi yang tak jauh beda dengan Pondok Pesantren Daar El Qolam, karena memang satu pendiri yakni KH. Ahmad Rifa’I Arief yang merupakan ayah dari KH. Adrian. Berselang hari saya dan keluarga beranjak menuju Ponpes La Tansa, ternyata masih ada teman lama bapak yang mengajar disana, tak lama saya pun mengikuti tes masuk. Alhamdulillah pengumuman pun menyatakan saya diterima di Ponpes La Tansa.
Berjalan 3 tahun disana, masa-masa tidak betah dalam pesantren pun saya alami. Sejak SMP ini saya mendapat banyak ilmu pendewasaan diri terutama untuk masa puber yang dialami setiap manusia pada masa SMP. Tak banyak hal negative yang dilakukan karena memang kami selalu dalam pengawasan dari Pondok pesantren, tak halnya siswa-siswa diluar sana yang mencoret-coret baju, dan lainnya. Setelah UAN kami berjamaah ke masjid, untuk sujud syukur semoga ujian yang kami laksanakan mendapat hasil yang terbaik, karena begitulah yang diharapkan semua siswa ketika menjalani UAN.
Masa SMP saya kenal dengan dunia Marching Band, dan ini yang membuat saya mungkin agak betah, karena merasa ada kegiatan di Pondok. Dengan Marching Band otak kiri saya terus bergerak, banyak hal positif juga yang kami dapat dari Marching Band, selain tentunya seni musik kami mendapat ilmu kedisiplinan yang ketat dari pelatih. Disiplin dan ketekuana berlatih mengantarkan menjuarai berbagai macam kejuaraan Marching band di Kab. Lebak hingga Tangerang.
Selain Marching Band, saya banyak mendengar kesenian-kesenian timur yang selalu diperdengarkan di Pondok. Seperti marawis, kosidah, dan lainnya. Tak lupa Band layaknya Ungu, Netral dsbg kami masih mendengar karena ada eskul yang berkaitan dengan itu juga dikarenakan kami masih tergolong Pesantren Modern.
Pada tahun 2004 saya beranjak masa SMA, pada tahun ini hal bersejarah kami alami sebagai warga Negara, pemilhan Presiden dilaksanakan. Saya punya data sedikit tentang Pemilu tahun 2004:
Sejarah Pemilu 2004
Pemilihan Umum Indonesia 2004 adalah pemilu pertama yang memungkinkan rakyat untuk memilih presiden secara langsung, dan cara pemilihannya benar-benar berbeda dari Pemilu sebelumnya. Pada pemilu ini, rakyat dapat memilih langsung presiden dan wakil presiden (sebelumnya presiden dan wakil presiden dipilih oleh MPR yang anggota-anggotanya dipilih melalui Presiden). Selain itu, pada Pemilu ini pemilihan presiden dan wakil presiden tidak dilakukan secara terpisah (seperti Pemilu 1999) — pada pemilu ini, yang dipilih adalah pasangan calon (pasangan calon presiden dan wakil presiden), bukan calon presiden dan calon wakil presiden secara terpisah.
Pentahapan Pemilu 2004
Pemilu ini dibagi menjadi maksimal tiga tahap (minimal dua tahap):
� Tahap pertama (atau pemilu legislatif”) adalah pemilu untuk memilih partai politik (untuk persyaratan pemilu presiden) dan anggotanya untuk dicalonkan menjadi anggota DPR, DPRD, dan DPD. Tahap pertama ini dilaksanakan pada 5 April 2004.
Pemilu ini dibagi menjadi maksimal tiga tahap (minimal dua tahap):
� Tahap pertama (atau pemilu legislatif”) adalah pemilu untuk memilih partai politik (untuk persyaratan pemilu presiden) dan anggotanya untuk dicalonkan menjadi anggota DPR, DPRD, dan DPD. Tahap pertama ini dilaksanakan pada 5 April 2004.
� Tahap kedua (atau pemilu presiden putaran pertama) adalah untuk memilih pasangan calon presiden dan wakil presiden secara langsung. Tahap kedua ini dilaksanakan pada 5 Juli 2004.
� Tahap ketiga (atau pemilu presiden putaran kedua) adalah babak terakhir yang dilaksanakan hanya apabila pada tahap kedua belum ada pasangan calon yang mendapatkan suara paling tidak 50 persen (Bila keadaannya demikian, dua pasangan calon yang mendapatkan suara terbanyak akan diikutsertakan pada Pemilu presiden putaran kedua. Akan tetapi, bila pada Pemilu presiden putaran pertama sudah ada pasangan calon yang mendapatkan suara lebih dari 50 persen, pasangan calon tersebut akan langsung diangkat menjadi presiden dan wakil presiden). Tahap ketiga ini dilaksanakan pada 20 September 2004.
Pemilu Legislatif 2004
Pemilu legislatif adalah tahap pertama dari rangkaian tahapan Pemilu 2004. Pemilu legislatif ini diikuti 24 partai politik, dan telah dilaksanakan pada 5 April 2004. Pemilu ini bertujuan untuk memilih partai politik (sebagai persyaratan pemilu presiden) dan anggotanya untuk dicalonkan menjadi anggota DPR, DPRD, dan DPD. Partai-partai politik yang memperoleh suara lebih besar atau sama dengan tiga persen dapat mencalonkan pasangan calonnya untuk maju ke tahap berikutnya, yaitu pada Pemilu presiden putaran pertama.
www.pemiluindonesia.com/sejarah/pemilu-2004.html
Masa-masa SMA saya masih bergelut dengan dunia Marching Band, walaupun sibuk dengan kejuaraan-kejuaraan Marching Band yang diadakan di Tangerang dan Jakarta kami tak lupa akan pelajaran sekolah, setiap ada dikelas kami selalu memberikan yang terbaik pula, memang terasa sangat lelah namun semangat yang ada cukup membantu kami untuk menjalankan segala aktifitas yang ada, walhasil kami menjuarai tingkat Nasional kategori sekolah yang diadakan di Tennis Indor Senayan. Kami membawa piala Presiden, Wakil Presiden, dan Menpora, suatu pencapaian yang indah dalam hidup ini.
Masa SMA pun saya lewati dengan berbagai macam canda, tawa, tangis bahagia. Ketika saat wisuda kami tak kunjung kuat Manahan air mata, saatnya berpisah dengan pondok tercinta dan teman-teman seperjuangan. 6 dan 4 tahun berjuang bersama menuntut ilmu dan hari itupun kami harus dipisahkan dengan tangis bahagia dalam wisuda santriwan santriwati kelas 6 (3 SMA/Sederajat).
Setelah lulus saya mendaftar SPMB dan tes mandiri Universitas Negeri Jakarta Jurusan Bahasa dan Sastra Arab, Alhamdulillah saya mendapatkan kursi regular. Selama kuliah saya mengikutu berbagai macam kegiatan kampus, seperti halnya sejak kecil yang tak bias diam. Sampai saya mengemban amanah Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni, dua tahun yang menyenangkan untuk mendapat nilai kuliah dan berbagai macam kegiatan di kampus tercinta.
Suatu ketika dating dalam diri ini suatu kejenuhan, rasa ingin mencari sesuatu yang baru timbul begitu besar. Dan akhirnya saya memutuskan untuk pindah ke Prodi. Usaha Jasa Pariwisata Universitas Negeri Jakarta, walau tak pindah kampus saya merasa cukup sulit untuk hal birokrsi. Keliling sana sini untuk mendapatkan izin, dan mengurus berbagai macam surat pindah jurusan. Tak apa, karena ini pilhan saya.
Disini saya banyak menemukan hal-hal baru, dunia Pariwisata yang tak pernah saya geluti sebelumnya membuat diri ini selalu ingin berbuat sesuatu dalam kehidupan, kebudayaan Indonesia yang sangat kental dapat saya lihat secara langsung ketika saya ODTW misalnya atau dalam kegiatan lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar