Selasa, 16 November 2010

Mengungkap ide/perilaku yang muncul di masa orang tuaku

ANDHIKA PRAMUDITA
4423067053






System Teknologi

System teknologi yang saya dapat dari penjelasan ibu saya, pada beliau masih kecil, banyak sekali perubahan yang sangat cepat pertumbuhannya dan perkembangannya. Dahulu listrik belum ada,
Dahulu menurutnya jika ingin beraktifitas pada malam hari atau setelah ba’da maghrib menggunakan Lampu temple. Apalagi dulu kalau nyuci Bju itu masih menggunakan air sumur. Karena dahulu menggunakan sumur timba yang dikerek dengan gaya tuas, untuk mengkereknya menggunakan karet yang disambungkan dengan tusa dan ember untuk mengambil airnya dari dalam sumur tersebut.
Begitu banyak teknologi yang berubah dan berkembang pada zaman sekarang ini. Seperti kita lihat dahulu orang tua dari ibu saya memasak meggunakan kompor bahkan memasak di dapur menggunakan kayu bakar. Selain itu bila orang tua saya ingin mengetahui kabar tentang kerabat atau temannya yang cukup jauh tidak seperti sekarang ini mudah sekali hanya membutuhkan waktu tak sampai 1 jam karena dahulu menggunakan jasa layanan pos yang masih relative jarang.






System Sosial
Ibu saya, sejak kecil hidup bersama orang tua saya yang kini telah menjadi kakek dan nenek saya saat ini. Ada sedikt mungkin perbedaan yang dialami oleh ibu saya karena ibu saya mengalami kehidupan yang jauh berbeda dan serba pas-pasan tidak seperti sekarang ini semua tercukupi, inilah yang menarik bagi saya untuk ditulis taupun di ceritakan oleh karena itu mari kita siamak sesaat segenap tentang kehidupan social yang dialami oleh ibu saya sejak kecil hingga saat ini.
Kecil ibu saya tinggal dilingkugan orang-orang belanda dan portugis. yang latar belakangnya sebagian masih berkuasa serta tak tau sopan santun atau masih mengikuti kebisaan apa adanya yang turun menurun telah ada, ibu saya tidak termasuk. Nah, disini ada sisi negatifnya juga karena bila ada kesulitan mengenai financial semua susah untuk membantu mengeluarkanya seperti bukan keluarga sendiri. Jadi, kesimpulannya tahap I kehidupan social ibu saya hanya sekedar ikatan tali persaudaraan yang terikat karena hubungan darah buakan rasa saling memberi, memiliki, kebersamaan dan sebagainya, tetapi dari sekilas tentang apa yang diceritakan ibu saya dan yang saya alami saat ini saya hanya mengambil sisi baiknya yaitu dalm persaudraaan kami hanya sekedar berbai ilmu agam dan dunia yang diketahui masing-masing individu.
Tahap II, kehidupan social yang dialami ibu saya ialah saat ibu saya menikah umur 25 tahun dan sejak itu ibu saya pindah ke pulau-pulau karena mengikuti suaminya yang berkerja seba dinas keman-mana. yakni ayah saya yang kini telah tiada. Ibu saya tinggal di Jakarta di daerah kebon nanas. di kehidupan social yang jauh berbeda dengan kehidupan social yang sebelumnya. Karena kehidupan didalam lingkungan jakarta sangat merubah gaya hidup yang high class serta pembicaraan yang semuanya berhubungan dengan kekayaan.







System Religi
Sebagian besar kehidupan beragama pada saat tahun 50 masih mengenal dengan system kepercayaan. Terutama agam islam masih mengenal dengan tahayul. Apalagi waktu itu agama-agama masih baru masuk ke dunia pulau jawa. Awla yang masuk adalah agama islam. Cara penyebaran nya pun melalui wayang serta drama-drama. Apa pun penyebaran nya melalui kiai yang di percaya oleh masyarakat tersebut.
Apalagi dulu kata ibu saya agama-agama dulu itu sangat membingungkan. Binggung dari penyebarannya. Kebanyakan penduduk disana jika kalo malam jumat mereka biasa nya menyebut jumat keliwon. Katanya bahaya kalo keluar malam-malam jumat keliwon. Sebab roh-roh dan hantu-hantu para leluhur kita yang telah gugur di medan perang berkeliaran.
Kalo pun ibu saya solat di masjid waktu itu masih ada aja penjagaan para militer Indonesia, karena meraka tak inggin orang asing masuk ke dalam agama orang Indonesia, masih penuh dengan kecaman senjata-senjata.
Berbeda sekali dengan zaman saat ini. Kita solat pun mudah untuk menemukan tempat ibadah. Serta bersih dan nyaman pula, itulah yang ibu saya katakana. Tapi saat ini di era zaman modern ini masih ada juga orang-orang desa yang masih mempercayai system dahulu.












System Bahasa
Sumber cerita yang saya dapat dari ibu saya, menurut beliau karena kehidupannya dari kecil di lingkungan mayoritas masyarakat belanda dengan jawa jadi logat bahasa yang dipakai adalah mencirikan bahasa jawa di campur dengan belanda. kehidupan tiap hari-harinya. Tetapi yang kurang baik dari lingkungan tempt ibu saya tinggal waktu kecil karena semua kan masih terikat oleh daerah peperangan belanda dan jawa maka kakek saya pun biasanya menggunakan bahasa campuran tersebut. Misalkan dalam satu keluarga besar memiliki 7 orang anak, nah, anak yang lebih muda tidak memanggil kepada anak yang lebih tua dengan sebutan mas.
Selain itu ada hal lain yang mungkin jarang ada bagaimana seorang cucu memanggil kakek-neneknya dengan sebutan “EYANG KAKUNG” dan “ EYANG PUTRI”, Inilah yang terjadi dalm kehidupan ibu saya yang dikarenakan kurangnya pemahaman orang tua terhadap tatanan-tatanan bahsa yang mesti digunakan dan sekarang pun sebagian kecil masih ada yang memanggil dengan cara yang lama yakni seperti yang diatas.

System Seni
System seni yang saya tangkap dari cerita ibu saya kebanyakan adalah seni JAWA TIMUR, mungkin karena lingkungan Jawa asli pastinya. Masih sangat kental kata ibu saya waktu dia kecil kesenian jawa setiap ada acara pasti ada kesenian jawa yang ditampilakan. Dulu katanya masih sering adanya pagelaran wayang. Seperti ketoprak humor. Yang memadukan cerita sesungguh nya ditambah dengan lolucon-lolucon yang gak penting denganbahasa jawa asli.
Apalagi kalo ada pengantenan. Mereka masih menyelengarakan sebuah pertunjukan dengan mengunakan keris. Dari pakaian, lagu serta sinden nya pun masih kental dengan adat jawa saat ini. Apalagi jawa timur itu bercampuran dengan masyarakat Madura. Kadang-kadang kesenian pun di jadikan satu tempat. Serta pakaian nya pun bercampur. Da yabg pakai baju madure asli ada pula yang mekakai kebaya, blankon.




System Ilmu Pengetahuan
Saya tidak mendapatkan informasi yang cukup banyak dari pengetahuan karena ibu saya bercerita ilmu pengetahuan yang dia dapat sewaktu kecil yakni dari guru sekolahnya dan guru sekolah nay serta kakanya. Ibu saya diajarkan dengan cara disiplin serta tepat waktu.

System Ekonomi
Menurut ibu saya kehidupan perekonomian waktu ia kecil itu lebih baik karena dimana semua mudah baik dari segi social, budaya, politik, keamanan dan ekonominya. Semua kesejahteraan rakyat terjamin oleh pemimpin kita yang dahulu . untuk mendapatkan barang pokok itu nudah, pekerjaan mudah jarang terjadi adanya lonjakan harga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar