Senin, 15 November 2010

TUGAS 3 # MENGUNGKAP IDE/PERILAKU YANG MUNCUL DI MASA ORANG TUAKU

Pada tahun 1950an ayah saya di lahirkan kemudian ibu saya di lahirkan pda tahun 1960 perbedaan umur yang tidak begitu jauh menyatukan mereka pada sekitar tahun 1994 terlalu kecil. Saat itu saya terlalu kecil untuk memahami kehidupan pada zaman yang telah di lalui orang tua saya. Pada zaman terdahulu banyak ide-ide yang ingin di keluarkan tetapi ide-ide tersebut tidak dapat di kembangkan dengan baik hal tersebut di karenakan tidak adanya kerjasama yang baik antara pemerintahan orde lama dengan masyarakat Indonesia sehingga terciptalah prilaku-prilaku seperti pemberontakan pemerintahan ataupun ada sebagian golongan yang mendukung pemerintahan pada masa orde lama. Banyak hal yang terjadi di Indonesia pada tahun 1960an sebut saja perbedaan hak atas si kaya dan hak atas si miskin. Orang kaya pada zaman orde lama memiliki hak perlindungan hukum dan jaminan perlindungan saat bekerja sedangkan orang susah harus di kucilkan dalam kehidupan masyarakat kaum elit. Begitu juga perbedaan yang terjadi antara orang tua saya mereka memiliki perbedaan dalam bertindak karena mereka memiliki latar belakang pendidikan dan lingkungan yang berbeda. Di sini saya akan menceritakan kehidupan mereka terdahulu mengenai system teknologi, system sosial, seni, system ekonomi, bahasa, system religi, dan system ilmu pengetahuan. Orang tua saya menjelaskan banyak hal yang ternyata ada beberapa hal yang saya baru ketahui dari penjelasan mereka.
  1. System teknologi
Pada zaman orang tua saya terdahulu perkembangan teknologinya tidak berkembang dengan baik. Hal tersebut terjadi disebabkan fasilitas dan sarana prasarananya tidak memadai bahkan tidak tersedia sehingga untuk melakukan eksperien atau percobaan untuk menciptakan teknologi-teknologi terbaru tidak dapat berlkembang dengan baik. Sebelum ada alat komunikasi yang baik seperti sekarang televisi berwarna dan berlayar datar yang sebagian besar telah di miliki oleh orange elit di Indonesia kemudian sekarang sudah ada pengiriman surat melalui email denan membutuhkan waktu beberapa detik saja. Sebelum saya mengenal teknologi terhebat masa ini jauh di kehidupan orang tua saya mengalami sulitnya berkomunikasi dengan sanak keluarga bahkan informasi yang mereka dapat hanya melalui media cetak. Itu lah perkembangan teknologi media cetak di pakai oleh banyak pihak lahirlah radio atau transister yang menggunakan batrai sehingga memudahkan masyarakat terdahulu untuk berpergian dengan menggunakan transister. Sekitar tahun 60 an ayah saya memiliki transister dan siaran radio yang pertama kali di siarkan adalah RRI sedangkan ibu saya hanya puas dengan mendengarkan informasi melalui media cetak. Surat kabar yang pertama kali di keluarkan oleh Indonesia adalah sinar harapan kemudian berkembang lagi media cetak lainnya yaitu pos kota. Media komunikasi surat kabar dapat di pergunakan oleh masyarakat umum di sampinh harganya cukup relative murah. Perkembangan zaman Indonesia  melahirkan televisi dan perusahaan pertelevisian pertama kalinya yaitu TVRI yang hingga kini tetap bertahan di perusahaan penyiaran di Indonesia walaupun sekarang telah banyak penyiaran televisi yang sangat bersaing. Dahulu telepon hanya di miliki oleh beberapa orang yang mampu. Ayah saya sudah mengenal telepon sejak kecil tetapi berbanding terbalik dengan ibu saya yang hanya sekedar mengetahui penggunaan telepon tersebut. Transeportasi yang di gunakan orang tua saya tidak menggunakan tekmologi canggih seperti sekarang ini. Mereka menggunakan alat transportasi yang ramah lingkungan karena mereka biasa menggunakan delman( grobak yang di tarik oleh kuda ) dan mereka menggunakan sepeda karena rasa prikemanusian terhadap binatang maka delman di hapuskan dan di ganti dengan becak yang menggunakan sepeda untuk mengangkut penumpang. Lambat laun timbul lah mobil biasanya orang yang menggunakan mobil adalah mereka kalangan kaum elit. Mobil-mobil tersebut tidak di buat di indonasia melainkan mendatangkannya dari negara jerman. Itulah sistem teknologi yang berkembang pada zaman orde lama.
  1. SISTEM SOSIAL
Masyarakat indonesia terdahulu sangat mementingkan kebersamaan. Sikap seperti itulah yang selalu di tanamkan oleh orangtua saya pada diri saya hingga saat ini. Ketika berhubungan dengan pembangunan mesjid di kampung orangtua saya terdahulu penduduk sekitar selalu menyediakan waktu untuk menyumbangkan dana bantuan ataupun sekedar membentu mendirikan bangunan masjiddengan bergotong royong semua pekerjaan besar terasa lebih ringan. Banyak hal positif yang dapat kita ambil dari sistem sosial masyarakat terdahulu. Musyawarah mufakat adalah jalan menyelesaikan suatu masalah di lingkungan penduduk. Saling tegur sapa selalu di terapkan oleh masyarakat di zaman orangtua saya terdahulu. Agar selalu menghormati orang yang lebih tua dari kita dan menghargai orang yang lebih muda dari kita. Itulah sistem sosial pada masyarakat zaman orang tua saya terdahulu berbeda dengan kehidupan sekarang masyarakatnya lebih bersifat induvidualisme mementingkan kepentingan dirinya sendiri.
  1. SENI
Indonesia memiliki keanakaragaman dalam berseni dengan berbagai corak yang berbeda. Indonesia memiliki berbagai seni tari dan musik maupun seni rupa yang dapat tertuan dalam patung-patung dan lukisan yang sudah di kenal dunia saat ini. Saya kali ini akan membahas mengenai kesenian tari betawi yang sudah ada dan melakat dalam tubuh ayah saya pagelaran seni lenong sering di nikmati ayah saya karena kesukaannya dengan pantun-pantun yang di lontarkan pemain lenong tersebut. Maka tidak heran bila suasana di dalam rumah ayah sangat ramai. Orang betawi memang sangat senang dengan keramaian bahkan sangking cintanya ayah terhadap kesenian betawi orang di rumah ayah harus bisa memasak masakan khas betawi dari kue-kue kecil hingga hidangan utama selalu di lahap habis oleh ayah. Perbedaan budaya dan adat istiadat orang tua saya tidak membuat mereka terpisahkan hingga kini. Berbanding terbalik dengan masayarakat ibu saya yang berasal dari jawa tengah yang kejawen. Ibu saya cenderung pendiam dan menyukai suasana yang hening. Pementasan seni pada zaman orde lama sering di gelar karena apresiasi peminat karya seni sangat tinggi untuk menyaksikan pementasan-pementasan yang serin di pertontonkan ialah layar tancep, ondel-ondel, serta lenong. Sedangkan sekarang semua karya seni dapat di saksikan di pertelevisian sehingga kesempatan mereka yang memiliki karya seni secara turun menurun harus lenyap termakan zaman.
  1. SISTEM EKONOMI
Sistem perekonomian di indonesia sangat baik ketika era president soeharto semua harga barang sangat murah dan rakyat pun sangat makmur kehidupannya di samping itu ternyata preseident soeharto juga memiliki hutang luar negeri. Itu lah sebabnya negara kita sampai sekarang tidak dapat berkembang dan bersaing dengan baik dengan negara-negara lain terlalu benyak hutang luar negeri yang harus kita tanggang bersama anak cucu kita. Terdahulu pekerjaan yang sangat menjanjikan adalah bekerja di pihak swasta di samping mendapat mendapat gaji yang cukup lumayan. Ayah saya bekarja di perusahaan swasta dan gajinya pun cukup besar sekitar Rp 13.000/bulan jumlah penghasilan yang cukup besar pada zaman ayah saya karena mata uang dolar juga sangat rendah. Pegawai pemerintah pada zaman orang tua saya gajinya tidak mencukupi seperti gaji pegawai swasta seperti ayah. Bahkan gedung tertinggi di jakarta hanya di miliki oleh pihak swasta yaitu gedung sarirah dan hotel indonesia. Gedung pemerintahaan pada zaman terdahulu tidak terlalu mewah seprti gedung-gedung pemerintahan sakarang ini. Pada zaman orang tua saya terdahulu bimas gotong royong yang sudah diadakan pada tahun 1968-1969 disebut bimas gotong royong karena merupakan usaha gotong royong antara pemerintah dan swasta (asing dan nasional). Adapun tujuannya adalah untuk meningkatkan produksi beras dalam waktu sesingkat mungkin dengan mengenalkan bibit padi unggul baru yaitu Peta Baru (PB) 5 dan PB 8.37. Muller (1979:73) menyatakan berdasarkan penelitian yang dilakukan di Indonesia bahwa sebagaian besar masyarakat yang masih hidup dalam kemiskinan, paling-paling hanya bisa memenuhi kebutuhan hidup yang paling minim, dan hampir tidak bisa beradaptasi aktif sedangkan golongan atas hidup dalam kemewahan. Itulah sistem ekonomi yang orangtua saya jelaskan ketika mereka masih muda.
  1. BAHASA
Bahasa yang di gunakan kedua orangtua saya berbeda satu dengan yang lainnya. Jelas perbedaannya karena latar belakang suku yang berbeda. Ayah saya berasal dari suku betawi asli sedangkan ibu saya berasal dari suku jawa tepatnya di jawa tengah kabupaten tegal. Mereka memiliki memiliki perbedaan ketika berinteraksi atau dalam penulisan kalimat. Ketika ayah saya bersekolah penulisan kalimat yang di ajarkan berbeda dengan saya walaupun pengucapan lafalnya sesuai dengan kaidah bahasa indonesia yang berlaku. Misalnya penulisan zaman dahulu “soekarno” dan sekarang penulisannya berubah menjadi “sukarno” itulah perbedaan saya dengan kehidupan ayah saya dalam berbahasa. Sedangkan ibu saya memiliki bahasa yang sangat amat berbeda dengan saya tetapi saya berusaha memahami bahasa terasebut. Belum lagi tulisan jawa kuno ibu saya sangant paham dengan hal tersebut. Indonesia sendiri dapat merujuk pada sastra yang dibuat di wilayah kepulauan indonesia. Sering juga secara luas dirujuk kepada sastra yang bahasa akarnya berdasarkan bahasa melayu (dimana bahasa Indonesia adalah satu turunannya). Dengan pengertian kedua maka sastra ini dapat juga diartikan sebagai sastra yang dibuat di wilayah melayu (selain Indonesia, terdapat juga beberapa negara berbahasa Melayu seperti Malaysia dan Brunai, demikian pula bahasa melayu. Itulah penjelasan orangtua saya mengenai bahasa pada zamannya.
  1. SISTEM RELIGI
Agama yang sering dianut kebayakan masyarakat indonesia sejak orangtua saya di lahirkan adalah agama islam. Di lingkungan keluarga orangtua saya sudah mengilangkan tradisi nenek moyang yang menyembah patung atau benda-benda yang di anggap keramat karena hal tersebut musrik di lakukan oleh pemeluk agama islam. Dan islam sangat melarang umatnya untuk menyembah hal-hal tersebut. Lingkungan keluarga oarang tua saya sangat taat dengan ajaran agama bahkan guru ngaji selalu datang ke rumah untuk mengajarkan keagamaan tentang islam. Di musolah-musolah anak-anak seusia 5-6 tahun sudah diajarkan untuk mengaji. Tetapi masyarakat terdahulu masih memegang kuat adat istiadat nenek moyang yang di turunkan secara turun menurun. Hal tersebut sangat tidak di anjurkan oleh agama. Itulah penjelasan sistem religi yang orangtua saya jelaskan.
  1. ILMU PENGETAHUAN
Pendidikan pada masa lampau orang tua saya tidaklah semudah pendidikan saat ini . sekolah terdahulu lebih mempioritaskan orang-orang menengah ke atas. Sekolah adalah impian bagi anak-anak dalam mengejar cita-citanya tetapi hal tersebut tidak mudah untuk terwujud karena tingginya biaya yang harus di keluarkan bila ingin bersekolah. Memang sudah ada sekolah yang menampung anak yang tidak mampu utuk bersekolah tetapi fasilitas dan sarana prasarana kurang mendukung di tambah lagi minimnya sekolah yang di sediakan pemerintah untuk menyekolahkan anak-anak yang kurang mampu. Sehingga putra-putri calon penerus bangsa harus di selimuti kebodohan dengan tidak adanya ilmu pengetahuan yang mereka dapat.   
Pendidikan pada masa Belanda, Jepang dan setelah kemerdekaan sulit dicapai oleh orang-orang dari rumah tangga kurang mampu. Mereka diajarkan dan diberi pengetahuan untuk kepentingan pihak penguasa. Mereka dijadikan tenaga kerja yang diandalkan untuk mencapai keuntungan yang maksimal. Setelah jaman kemerdekaan, rakyat dari rumah tangga kurang mampu terus menjadi sumber pemaksaan secara halus untuk pengembangan bibit padi unggul. Pendidikan sebagai alat penguasa untuk mengembangkan program yang dianggap dapat mendukung peningkatan pemasukan pemerintah. Itulah penjelasan orang tua saya mengenai ilmu pengetahuan yang mereka alami.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar