"KESEDERHANAAN MASYARAKAT DAHULU"
Saya anak dari keturunan Jawa. Orang Tua saya asli dari Jawa Tengah yaitu tepatnya di Yogyakarta dan Solo. Ayah saya dari Purworejo dan Ibu saya Lahir di Yogyakarta tetapi beliau kecil di Solo.
Di sini saya akan menceritakan 7 (tujuh) sistem kebudayaan di Indonesia yang ada dahulu pada masa ibu saya lahir yaitu pada tanggal 12 Oktober 1961 di Solo dan Yogyakarta sampai ibu saya selesai kuliah S1 di UNJ jurusan Pendidikan Geografi tahun 2000 yang berada di Rawamangun, Jakarta Timur. Ibu saya lahir di Yogyakarta tetapi beliau bersekolah di Solo dan Yogyakarta dari TK sampai SMA.
Saya menceritakan 7 sistem di Solo dan Yogyakarta yang ada dahulu karena saya lebih tertarik dengan kehidupan pada masa mama saya dahulu ketimbang kehidupan ayah saya.
Pendidikan Mama Saya :
1. TK pada tahun 1966 – 1967 di TK Islam Darussalam, Solo.
2. SD pada tahun 1967 – 1975 di SD Islam Darussalam, Solo
3. SMP pada tahun 1975 – 1978 di PGA Putri, Yogyakarta
4. SMA pada tahun 1978 – 1981 di PGAA, Yogyakarta
5. Kuliah pada tahun 1982 – 1984 : D2
1997 – 1999 : D3 Pendidikan Geografi di UNJ
2000 : S1
SISTEM YANG ADA :
1. SISTEM TEKNOLOGI
Pada zaman dahalu sistem teknologi masih sangat lambat / kebanyakan orang-orang dahulu belum kenal teknologi ( sebagian besar masih GAPTEK).
Pada masa dahulu tahun 1966 belum ada computer dan laptop / notebook. Dahulu masih memakai mesin tik biasa. Dan Handphone juga belum ada masih menggunakan telepon yang angkanya di puter dahulu cara pemakaiannya. Fasilitas internet juga belum ada. Masih sangat apa adanya sekali zaman dahulu. Televisi juga masih hitam putih warnanya berbeda sekali dengan zaman sekarang sudah berwarna, layar datar, dll.
Radio juda masih jadul banget zaman dahulu memaki antena tidak seperti sekarang serba teknologi dan mudah.
Alat – alat elektronik dahulu belum ada rice cooker, AC, kompor gas, dll. Orang-orang dulu memasak masih memakai kompor minyak.
Teknologi zaman dahulu masih sangat sederhana sekali dan alat-alat elektronik yang ada harganya mahal sehingga cuma sedikit / orang-orang kaya dahulu yang dapat membelinya. Karena masyarakat solo dahulu kebanyakan orang-orang yang sederhana (tidak mampu).
Peran Manajer Sistem Teknologi Informasi
Peran Dulu (tahun 1966 - 2000) | Peran Sekarang (2000 - 2010) |
80% Pengetahuan teknikal | 80% pengetahuan bisnis |
Berorientasi pada teknologi | Berorientasi pada manusia |
Penekanan pada efisiensi | Penekanan pada kompetis |
1. SISTEM SOSIAL
Pada tahun 1966 sistem sosial di sana sangat baik, tidak ada kesenjangan sosial antara yang kaya dan miskin karena masyarakat dahulu selalu mengutamakan kebersamaan dan saling menghormati. Masyarakat dahulu orang-orang selalu bekerja keras mencari uang / penghasilan untuk makan sehari-harinya, karena zaman dahulu apa-apa susah, berbeda dengan zaman sekarang yang serba enak dan mudah sehingga orang-orang kebanyakan malas bekerja / berusaha.
Permainan sehari-hari anak-anak Solo juga sangat sederhana seperti permainan congklak, laying-layangan, maen karet, dll yang bahannya kebanyakan dari kayu.
Tidak ada dulu boneka Barbie, video games, PS, games computer, dll
Tidak ada perbedaan antara satu dengan yang lainnya, mereka saling menyatu antara orang miskin dengan orang kaya karena orang-orang Solo terkenal dengan keramahannnya.
2. SISTEM RELIGI
Kamus Filosofi dan Agama mendefinisikan Agama sebagai berikut:
sebuah institusi dengan keanggotaan yang diakui dan biasa berkumpul bersama untuk beribadah, dan menerima sebuah paket doktrin yang menawarkan hal yang terkait dengan sikap yang harus diambil oleh individu untuk mendapatkan kebahagiaan sejati.
Sebagian besar penduduk Jawa Tengah beragama Islam. Tradisi yang dianut Abangan. Agama lain yang dianut adalah Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, Kong Hu Cu. Penduduk Jawa Tengah dikenal dengan sikap tolerannya.
Kegiatan Keagamaan yang pernah di selenggarakan di Surakarta (Solo) dan Yogyakarta :
1. Upacara Bersih Desa adalah suatu upacara yang selalu diselenggarakan tertentu di Solo yang intinya membersihkan / menghalau segala gangguan, kejahatan, penyakit, hama dan sebagainya bagi para petani.
2. Upacara Rasulan di Tambakrama
3. Khaul Para Kyai di Solo
4. Ritual Larung Joko Tingkir : Ide dari ritual-ritual tersebut adalah keinginan pencapaian spiritualitas tertinggi. Adanya pembaca doa, pelaksana ritual, pengikut ritual, dan pembagian kerja serta hubungan antara masing-masing aspek di dalamnya menunjukkan bahwa dalam ritual-ritual tersebut terdapat sistem sosial yang terbangun. Sedangkan wujud dari keinginan pencapaian spiritualitas tertinggi adalah ritual upacaranya.
5. Upacara Grebeg Sekaten (Upacara Peringatan Hari Kelahiran Nabi Muhammad) di Masjid Agung Surakarta, Solo
6. Perayaan ritual keagamaan "Tawur Agung Kesangan" (ritual keagamaan umat Hindu untuk menyambut hari raya Nyepi) di pelataran Candi Prambanan, Klaten, Jawa Tengah
7. Warga Surakarta melaksanakan tradisi "Malam Selikuran" (malam ke-21 Ramadan) melalui kirab "Tumpeng Sewu" dari Keraton Kasunanan Surakarta menuju Joglo Sri Wedari Solo
3. SISTEM BAHASA
Bahasa adalah alat budaya yang digunakan manusia untuk saling berkomunikasi berhubungan, baik lewat tulisan, lisan, ataupun gerakan (bahasa isyarat), dengan tujuan menyampaikan maksud hati atau kemauan kepada lawan bicaranya atau orang lain.
Fungsi bahasa secara umum adalah sebagai alat untuk berekspresi, berkomuikasi, dan alat untuk mengadakan integrasi dan adaptasi sosial. Sedangkan fungsi bahasa secara khusus adalah untuk mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari, mewujudkan seni (sastra), mempelajari naskah-naskah kuno, dan untuk mengeksploitasi ilmu peengetahuan dan teknologi.
Bahasa Solo dan Yogyakarta adalah kebanyakan berbahasa Jawa dan juga ada penyebaran pengaruh bahasa Jawa ke bahasa Melayu di Jawa Tengah. Bahasa orang Jawa sangat lembut dan sopan. Orang-orang suku lain menganggap orang Jawa terlalu lelet padahal memang sudah budayanya seperti itu.
Contoh bahasa Jawa :
Andong | Kereta kuda(sewaan) |
Batok | tempurung |
wedana | ketua daerah |
adipati | raja |
4. SISTEM EKONOMI
Sektor utama perekonomian Jawa Tengah adalah pertanian, dimana mata pencaharian di bidang ini digeluti hampir separuh dari angkatan kerja terserap. Jawa Tengah juga terdapat sejumlah industri besar dan menengah.
Pertanian dan Kehutanan
Di Jawa Tengah Peranan sektor pertanian yang meliputi pertanian pangan dan hortikultura, perkebunan, peternakan dan perikanan, dalam perekonomian selama ini masih dominan.
Perindustrian dan Perdagangan
Industri dan perdagangan bidang perekonomian kedua yang dominan di Jawa Tengah. Karena hasil dari pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan mereka jual untuk mendapatkan uang.
Zaman dahulu harga-harga masih sangat murah tidak seperti sekarang yang serba mahal. Dahulu uang 1000 dapet makanan segepok tetapi sekarang uang 1000 itu di harga seperti uang 100.
5. SISTEM PENGETAHUAN
Pendidikan zaman dahulu masih sangat sederhana, belum di ajarkan bahasa-bahasa asing seperti bahasa Inggris, Jerman, Perancis, Jepang dan lain-lain seperti sekarang. Mereka hanya belajar pelajaran muatan lokal / bisa seperti Matematika, bahasa, ips, ipa, dll. Kalau pelajaran bahasa mereka hanya bisa dapat dari les-les luar sekolah.
Mereka orang-orang zaman dahulu juga tidak di wajibkan membeli buku paket tidak seperti zaman sekarang. Mereka belajar menggunakan buku-buku yang sudah ada. Kebanyakan mereka tidak mampu membeli buku paket pelajaran.
Mama saya dahulu pas sebelum sekolah saja jualan makanan dahulu sebelum berangkat sekolah agar mama saya mendapatkan uang jajan buat sekolah, buat beli sepatu, dll perlengkapan sekolah.
Orang-orang dahulu tipe orang yang bekerja keras dan pintar karena mereka kebanyakan dari orang-orang yang ridak mampu maka dapat memberi motivasi mereka menjadi orang sukses.
Guru-gurunya masih sangat sedikit sekali yang mengajar sedangkan jumlah murid-muridnya banyak dalam satu kelas sehingga kalau belajar suka gantian.
6. SISTEM SENI
Kesenian mengacu pada nilai keindahan (estetika) yang berasal dari ekspresi hasrat manusia akan keindahan yang dinikmati dengan mata ataupun telinga
Sistem Kesenian Jawa Tengah :
1. Wayang Surakarta (Solo)
Seni pewayangan yang merupakan seni pakeliran dengan tokoh utamanya Ki Dalang adalah suatu bentuk seni gabungan antara unsur seni tatah sungging (seni rupa) dengan menampilkan tokoh wayangnya yang diiringi dengan gending/irama gamelan, diwarnai dialog (antawacana), menyajikan lakon dan pitutur/petunjuk hidup manusia dalam falsafah.
Semasa Sri Susuhunan X di Solo didirikan tempat pementasan Wayang Orang, yaitu di Sriwedari yang merupakan bentuk pewayangan panggung dengan pemainnya terdiri dari orang-orang yang memerankan tokoh-tokoh wayang. Baik cerita maupun dialognya dilakukan oleh masing-masing pemain itu sendiri. Pagelaran ini diselenggarakan rutin setiap malam.
Bentuk variasi wayang lainnya yaitu wayang Golek yang wayangnya terdiri dari boneka kayu.
Jenis – jenis wayang :
Wayang kulit, Wayang golek/ Wayang Thengul Bojonegoro, Wayang Krucil, Wayang Purwa, Wayang Beber, Wayang Orang, Wayang gedog, Wayang Ajen, Wayang Sasak, Wayang calonarang, Wayang wahyu, Wayang menak, Wayang klitik, Wayang suluh, Wayang papak, Wayang madya, Wayang Parwa, Wayang sadat, Wayang kancil dll.
2. Gamelan Surakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar